Senin, 18 November 2019

FENOMENA 26 TERTENTU (​MATEMATIK NUMERIK 26)




FENOMENA 26,    TIDAK MENUTUP KEMUNGKINAN JIKA DI DUNIA FHANA INI ADA SAJA TERJADI SUATU BENCANA ALAM DIMANA-MANA  DI BERBAGAI DAERAH,   NEGARA, KOTA, PEDESAAN DAN LAIN SEBAGAINYA.
TERMASUK GEMPA MAUPUN TSUNAMI  ATAU BENCANA ALAM LAINNYA YANG BISA KEBETULAN BERTEPATAN TERJADI PADA FENOMENA 26.   TAPI ADA JUGA YANG SELISIH MENURUN ATAU NAIK DARI FENOMENA 26.    JADI, YANG KEBETULAN BERTEPATAN PADA FENOMENA 26.   ITU SUATU BENCANA ALAM TERTENTU SAJA YANG MENEMPATI DIKEDUDUKAN FENOMENA 26.

Keren....
Entah siapa yg membuat rumus seperti ini, tp ini emang keren banget

​MATEMATIK NUMERIK

Jika:
A = 1
B = 2
C = 3
D = 4
E = 5
F = 6
G = 7
H = 8
I  = 9
J  = 10
K = 11
L = 12
M = 13
N  = 14
O  = 15
P = 16
Q = 17
R = 18
S =  19
T =  20
U = 21
V = 22
W = 23
X = 24
Y = 25
Z = 26

apakah yg membuat kesuksesan/ keberhasilan hidup menjadi 100%.......???:

​H+A+R+D+W+O+R+K​ (Kerja Keras) : 8+1+18+4+23+15+18+11 = 98%

​K+N+O+W+L+E+D+G+E​ (Pengetahuan) :
11+14+15+23+12+5+4+7+5 = 96%

​L+O+V+E​ (Cinta) :
12+15+22+5 = 54%

​L+U+C+K​ (Nasib) :
12+21+3+11 = 47%

Tidak ada yang jadi 100%.
Apa yang membuatnya jadi 100%..???

Adakah money..?

​M+O+N+E+Y​ =
13+15+14+5+25 = 72%    NO..!!!

Leadership..?
​L+E+A+D+E+R+S+H+I+P​ =
12+5+1+4+5+18+19+8+9+16 = 97%  NO...!!!

Ternyata apa yang membuat menjadi 100% adalah :

Coba lihat yang ini...

​S+E+D+E+K+A+H+J+A+R+I+A+H​ 19+5+4+5+11+1+8+10+1+18+9+1+8 = 100% 👍

( nilai saham akhirat kita. )

​​KEBETULAN atau TIDAK...?  tapi itulah MATEMATIKA​ *Assalamu'alaikum...​

Satu fakta angka angka yg menarik untuk kita fikirkan :

Adakah kita sadari...???

          Bohemia
          Gempa
          26-11-1902

          China
          Gempa Gujurat
          26-07-1976    -   26-12-1996   -    26-01-2001
       

          Aceh  dan  Samudra Hindia
          Tsunami
          26-12-2004
       
          Jogja
          Gempa
          26-05-2006

          Tasik Malaya - Jawa Barat
          Gempa
          26-06-2010

          Jogja - Mentawai
          Gunung Merapi Meletus
          26-10-2010

          Jambatan Tenggarong
          Samarinda, Indonesia
          Runtuh
          26-09-2013

           Runtuhnya Jalan Umum samping depan
           PT. ABK   (Bakungan)
           26-07-2015

           Maluku
           Gempa Magnitudo
           26-09-2019

           Anehnya, ada lagi satu Gempa Susulan (Gempa               Magnitudo)  di Maluku  Utara, Bengkulu  terjadi             pada     15-11-2019 
           coba, jika di jumlahkan antara  Tanggal dan                     bulannya   (15+11 = 26)
           ko  bisa ya  mendapatkan   Hasil Angka
           Numerik 26
           padahal Gempa ini selisih menurun dari                           Fenomena 26

         

          Tahun lalu pada tgl 26 Okt Taufan Haiynan diutus Allah SWT, untuk menunjukkan kekuasaan Nya kepada seluruh rakyat Filipina yg telah merobohkan "Rumah Nya" di Manila untuk digantikan dgn shopping mall...       

          Mengapa semua ini
          Terjadi  pada Tgl. ​26​

          Apakah ini suatu kebetulan??

          Bukalah dan bacalah
          ​Al-Quran Juz ke: 26​

          Allah SWT telah berfirman.

          Bunyinya :

          ​"Sedikit waktu lagi Aku akan menggoncang kan langit dan bumi, laut dan darat".​

          ​Biar mereka semua tahu bahwa Mu'jizat Allah itu ada !!!​       

          Jika sudi...

          Sampaikanlah kepada hamba Allah yang lain... wallahu'alam...

​Ternyata Cuma 1.5 jam⌚ saja Umur Kita hidup di DUNIA 🌎 ini.​

🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱

Mari kita lihat berdasarkan Al-Qur'an sebagai sumber kebenaran yang hakiki
🔎    ​1 hari akhirat = 1000 tahun dunia​
🔎 ​24 jam  akhirat = 1000 tahun dunia​
🔎   ​3 jam  akhirat =    125 tahun dunia​
🔎 ​1.5 jam  akhirat =  62.5 tahun dunia​

Apabila umur manusia itu rata-rata 60-70 tahun, maka hidup manusia ini jika dilihat dari langit hanyalah 1.5 jam saja.

Pantaslah  kita selalu diingatkan tentang masalah waktu. ⌛⏰

Allah berfirman : ​"Kamu tidak tinggal (di dunia) melainkan sedikit masa saja, kalau kamu dahulu mengetahui hal ini (tentulah kamu bersiap sedia)"​

Semoga bermanfaat bagi kita semua untuk meniti perjalan hidup kita ini.

​Kuatkan berfikir utk akhirat​.
Karena dunia ini akan kita tinggalkan.

Fokus akhirat
Itulah tempat kita akan hidup seterusnya.

​Ingatlah ini :​
untuk diri saya sendiri.
​Mayat orang Islam yang tidak sembahyang pada 1000 tahun dulu masih disiksa hingga kini.​

Allahuakbar!!! 1 waktu kita tinggalkan sholat sama dengan  8000 tahun siksaan neraka. Jika kita sehari 5 waktu x sholat?

5 x 8000 = 40.000
tahun.

​Subhanallah...​ 😫😭

Sebenar-Nya Tidak ada yang istimewa dengan   Fenomena 26   kalau disandingkan dengan sederetan angka yang lain. Ia adalah kombinasi angka bilangan puluhan dan satuan yang dijadikan simbol untuk menyatakan nilai atau kedudukan sesuatu.

NUMERIK  itu sendiri tidak bernilai apa pun.

Di sini 26 menjadi hidup dalam ingatan orang Aceh; tidak hanya menjadi sebuah simbol mati tetapi mampu memutar dahsyatnya gelombang tsunami dalam memori setiap orang.



Angka 26/12/15   menjadi pembuka Duka dan Nestapa yang akan diingat sepanjang sejarah manusia. Dalam posisi itu, angka 26 menjadi amat bermakna.

Namun, sebuah situs di dunia maya juga melansir daftar lebih dari 30 gempa bumi dahsyat di dunia yang terjadi pada tanggal 26, mulai dari Lisbon, Portugal, pada 26 Jan 1531 sampai gempa bumi Italia pada 26 Oktober 1997. Daftar ini memang amat mencengangkan.

Tetapi, orang yang suka mengutak-atik wikipedia akan menemukan bahwa gempa bumi tanggal 26 yang terjadi antara 1900 hingga sekarang menembus angka 50 dari 1.316 kali gempa. Tetapi, tanggal terbanyak gempa bukan 26 tetapi 14 (57 kali), lalu 25 (55 kali) dan seterusnya.



Jadi, menetapkan 26 sebagai numerik khas bencana adalah tidak tepat. Anehnya, dalam Alquran surah urutan nomor 26 adalah asy-Syu‘ara (para penyair), memang disebutkan banyak hal tentang azab. Apakah ini berarti 26 memang memiliki arti mistis?

Dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Ar-Raniry, Darussalam, Banda Aceh Dr. Ali Abubakar, M.Ag berpendapat, fenomena pesan-pesan angka ini sesungguhnya juga ditemukan dalam tradisi keilmuan Islam.

Dalam buku Mukasyafah al-Qulub al-Muqarrib min Allam al-Ghuyub, Imam al-Ghazali mencatat sebuah hadis tentang sebab Nabi menganjurkan agar umatnya berpuasa pada 10 Muharram (hari Asyura).

Ini karena pada tanggal tersebut ada 10 peristiwa penting terjadi, lima yakni perahu Nabi Nuh terdampar di bukit Judi, Nabi Ibrahim lahir dan diselamatkan dari api unggun.

Lalu Nabi Yusuf dikeluarkan dari penjara, Nabi Musa dan pengikutnya diselamatkan di Laut Merah, Nabi Isa dilahirkan dan pada tanggal yang sama diangkat ke langit.

Di sini tampak bahwa 10 Muharram menjadi simbol kemenangan dan kegembiraan. Pengecualian untuk ini adalah peristiwa pembantaian Husein, putra Ali bin Abi Talib dan pengikutnya, oleh tentara Yazid bin Muawiyah di padang Karbala pada 10 Muharram 61 H/10 Oktober 680 M.

Nah, angka dalam Islam memang demikian penting sehingga Allah sendiri menyimbolkan diri-Nya dengan angka 1 (satu/ahad) dikelilingi oleh nomor cantik 99 (asmaul husna).

Ali meyakini dan membuktikan bahwa angka-angka (jumlah dan nomor surah, ayat, bahkan kata dan huruf) dalam penyusunan Alquran adalah bagian dari wahyu.

Ini mungkin saja karena sifat numerik memang universal, dikenal oleh semua bangsa; diungkapkan dengan kata berbeda tapi bermakna sama.

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi terjadi karena penemuan-penemuan yang dipengaruhi angka (rumus-rumus). Hal yang amat dikejar manusia modern adalah juga angka-angka (uang dan nilai).

Karena itulah kiranya Phytagoras menyatakan bahwa hakikat alam semesta ini adalah angka. Juga tidak salah kalau ada pemikiran yang menyatakan bahwa bahasa di akhirat nanti adalah bahasa angka.



Namun demikian, ini tentu berbeda dengan angka 26 di atas yang tidak didasarkan atas data valid. Yang pasti, dalam Alquran surah ke-26 (asy-Syu‘ara) memang dikemukakan beberapa bentuk bencana.

Pertama, Firaun ditenggelamkan di Laut Merah ketika sedang berusaha mengejar Nabi Musa dan pengikutnya (ayat 66). Kedua,  bencana akhirat yang akan dialami oleh para penyembah berhala (ayat 88-102).

Ketiga, umat Nabi Nuh yang ingkar ditenggelamkan dalam banjir tsunami (ayat 120). Keempat, umat Nabi Hud dibinasakan karena mendustakan kenabian Hud (ayat 139). Kelima, umat Nabi Saleh ditimpa azab (ayat 158). Keenam, umat Nabi Luth dihujani batu karena melakukan praktik sodomi (ayat 173).



Ketujuh, umat Nabi Syu‘aib yang dikenal gemar curang ditimpa kegelapan dan kepanikan di siang bolong; langit diliputi awal tebal dan hitam (ayat 189). Kedelapan, pada ayat 202 Allah menyatakan bahwa azab akan datang secara mendadak sehingga manusia tidak menyadarinya.

Pernyataan Allah pada poin kedelapan ini tampaknya menjadi pesan universal Alquran. Pada al-A‘raf ayat 97-98 juga dinyatakan bahwa azab akan datang secara tidak terduga yaitu pada malam hari ketika manusia sedang pulas (seperti gempa Bengkulu tahun 2000-an) dan waktu dhuha ketika manusia sedang bermain (seperti tsunami Aceh 2004). Bencana disebut datang tiba-tiba, artinya tidak dapat diprediksi.

Tetapi di ar-Rum: 41 dikemukakan kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia. Artinya, ada hukum sebab-akibat yang rasional sehingga bencana dapat diprediksi. Al-A`raf ayat 97-98 juga menunjukkan bahwa bencana dapat diprediksi. “Tidur” dapat berarti “Tidak sadar”, dan “Bermain” dapat bermakna “Lalai”.

Tidak sadar bahwa lingkungan kita rawan bencana alam dan lalai dengan kehidupan duniawi. Artinya, bencana alam muncul sebab kelalaian manusia sendiri. Itu juga hukum sebab-akibat.

Memang, bencana alam seperti tsunami juga dapat dipahami sebagai sebuah fenomena alam yang pasti akan terjadi pada suatu waktu tertentu. Demikian juga letusan gunung berapi pasti akan terjadi ketika kawahnya sudah tertutup rapat dan tekanan di dalam gunung sudah demikian tinggi.

Namun demikian, sampai saat ini belum ada seorang ahli pun yang dapat memastikan kapan terjadinya gempa bumi dan tsunami.

Karena itu, yang harus dilakukan mestinya adalah mempersiapkan diri menghadapi bencana itu. Tidak lalai dengan peringatan-peringatan Allah dan peringatan dari alam sendiri.

Fenomena tanah longsor, banjir, dan kekeringan adalah peringatan dari alam bahwa ia akan datang dalam bentuk yang lebih besar jika penyebabnya tidak diindahkan.

Begitu juga berbagai bentuk fenomena sosial seperti maraknya kemaksiatan, korupsi dengan beragam kiat dan bentuk, ketidakpedulian terhadap sesama, dan peminggiran agama, adalah undangan resmi untuk tamu yang sebenarnya sangat ditakuti yaitu bencana alam atau bencana sosial.

Untuk itulah, pada surat 26 ayat 190 Allah menyatakan: “Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kekuasaan Allah), tetapi kebanyakan mereka tidak beriman.”

Jadi tautan antara berbagai bencana tanggal 26 dengan surat 26 memang tidak dapat dipercaya, tetapi substansi kejadian-kejadian yang dibawa surat 26 memang tak terbantahkan yaitu kaitan antara keinkaran dan kelalaian dengan bencana.

Di banyak tempat dalam Alquran, Allah menunjukkan banyak kisah bahwa kemunkaran akan berbuah pahit.

Di sinilah pesan penting surat 26: Jika buah itu sudah waktunya jatuh ke tanah, ia tidak peduli apakah tanah itu berisi orang saleh atau orang fasik, semuanya dapat saja tertimpa sakitnya.

Fenomena Angka 26  yang berarti bencana 26/12/15  (Celaka26,  Celaka12, Celaka15)   dan substansi Alquran surat 26 harus diingat setiap saat, bukan sekadar peringatan Formal setahun sekali.

Kiamat Sugra (Kiamat Peringatan)


***

Misteri Tanggal 26 Hoax  Atau Tidak, Tetapi sudah Jelas Nyata Terjadi

Tanya:
Saya menemukan tulisan semacam ini. Mohon pencerahannya.
Tanggal 26 . – ,,Legenda urban bencana tanggal 26 merupakan suatu topik misteri di mana tanggal 26 memiliki arti penting …
Gempa Nepal 26 april 2015 apakah ini suatu kebetulan? Kalau gempa yang berikut ini terjadi pada tanggal  26 Dec 1861 gempa bumi di Egion, Yunani
26 Mar 1872 gempa bumi di Owens Valley, USA
26 Aug 1896 gempa bumi di Skeid, Land, Islandia
26 Nov 1902 gempa bumi di Bohemia, sekarang Czech Republic
26 Nov 1930 gempa bumi di Izu
26 Sep 1932 gempa bumi di Ierissos, Yunani
26 Nov 1943 gempa di Tosya Ladik, Turki
26 Dec 1949 gempa bumi di Imaichi, Jepun
26 Mei 1957 gempa di Bolu Abant, Turki
26 Mar 1963, gempa bumi di Wakasa Bay, Jepang
26 Jul 1967 gempa bumi di Pulumur, Turki
26 Sep 1970 gempa bumi di Bahia Solano, Colombia
26 Jul 1971 gempa bumi di Solomon Island
26 Apr 1972 gempa bumi di Ezine, Turki
26 Mei 1975 gempa bumi di N. Atlantic
26 Mar 1977 gempa bumi di Palu, Turki
26 Dec 1979 gempa bumi di Carlisle, Inggris
26 Apr 1981 gempa bumi  di Westmorland, USA
26 Mei 1983 gempa bumi di Nihonkai, Chubu, Jepang
26 Jan 1985 gempa bumi di Mendoza, Argentina
26 Jan 1986 gempa bumi di Tres Pinos, USA
26 Apr 1992 gempa bumi di Cape Mendocino, California, USA
26 Okt 1997 gempa bumi di Italia
26 dec 2004 tsunami ace
Adakah kita sadari tanggal tersebut , fakta /kebetulan ?
Aceh
Tsunami
26-12-2004,
Jogja
Gempa
26-05-2006
Tasik, Jawa Barat
Gempa
26-06-2010
Gunung  Merapi
Meletus
26-10-2010 …
Pertanyaan :  melihat data tersebut diatas dan data statistik bahwa Gunung Merapi punya gawe rata rata setiap empat atau lima tahun periodically ,   Apakah bila sudah masuk waktunya dan sudah menunjukkan tanda tanda batuk , kita boleh mempercayai tgl 26 harus extra waspada ngungsi duluan.
Jawab:
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, amma ba’du,
Sesungguhnya kalender masehi yang berlaku, murni buatan manusia. Kalender itu dibuat atas kesepakatan umat sejagad. Karena itulah, islam tidak pernah mengajarkan agar manusia mengembalikan kejadian pada kalender atau perhitungan hari. Allah yang berkuasa mengatur semua kejadian alam semesta. Dan kekuasaan Allah bersifat mutlak. Tanpa bergantung pada aturan hamba.
Allah mengingatkan,
بَدِيعُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَإِذَا قَضَى أَمْرًا فَإِنَّمَا يَقُولُ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ
Allah Pencipta langit dan bumi, dan bila Dia berkehendak (untuk menciptakan) sesuatu, maka (cukuplah) Dia hanya mengatakan kepadanya: “Jadilah!” Lalu jadilah ia.” (QS. al-Baqarah: 117).
Mengembalikan kejadian di alam ini kepada perhitungan atau kalender, bisa jadi tidak berbeda dengan mengembalikan kehendak Allah pada aturan manusia. Dan itu tidak mungkin pernah terjadi.
Dari sini anda bisa memahami bagaimana kelancangan yang dilakukan paranormal. Mereka berusaha meramalkan kejadian masa depan dengan perhitungan yang mereka buat. Seolah mereka hendak mengembalikan kehendak Allah kepada aturan dan sistem pitungan yang mereka buat.

Ada Banyak Sistem Kalender

Lebih dari itu, di tempat kita, ada beberapa sistem kalender. Ada kalender masehi, ada kalender qamariyah, ada kalender Temporeki, kalender saka, kalender imlek, kalender jawa, dst. Sebagian orang mencatat, di dunia ini ada 11 sistem kalender.
Mengingat sistemnya berbeda, tentu saja keteraturannya berbeda. Jika tanggal 26 April bertepatan dengan 7 Rajab, belum tentu tanggal 26 di bulan yang lain pada sistem kalender masehi, akan bertepatan dengan tanggal 7 di bulan yang lain pada kalender hijriyah. artinya, angka 26 tidak harus sinkron dengan angka 7.
Lalu, mau sistem kalender yang manakan yang akan kita jadikan acuan?
Apakah hanya kalender masehi? Padahal murni inni buatan manusia.

Apakah Tiyaroh?

Apakah keyakinan semacam ini termasuk tiyaroh?.
Ketika anda meyakini bahwa ada tanggal atau hari atau bulan tertentu yang itu menjadi sebab sial, maka itu termasuk keyakinan tiyaroh. Karena anda meyakini sesuatu menjadi sebab sial bagi yang lain, padahal sejatinya sama sekali tidak ada hubungannya.
Dan ketika keyakinan tiyaroh ini menyebabkan anda harus mengubah agenda, berarti anda terjebak dalam dosa kesyirikan. Dari Abdullah bin Amr Radhiyallahu ‘anhuma, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ رَدَّتْهُ الطِّيَرَةُ مِنْ حَاجَةٍ فَقَدْ أَشْرَكَ
Siapa yang mengurungkan keinginannya karena keyakinan tiyaroh, berarti dia telah berbuat syirik. (HR. Ahmad 7242 dan dan dihasankan Syuaib al-Arnauth)
Dari Ibnu Mas’ud Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الطِّيَرَةُ شِرْكٌ الطِّيَرَةُ شِرْكٌ
Tiyaroh itu syirik… Tiyaroh itu syirik… (HR. Ahmad 3759, Abu Daud 3912, Ibnu Majah 3667 dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth)
Karena itu, ketika anda meyakini tanggal 26 menjadi tanggal bencana, tanggal sial, kemudian ini menjadi pertimbangan anda untuk menggagalkan rencana anda, maka anda terjebak dalam tiyaroh.

Kembalikan kepada Allah

Dialah yang Maha Kuasa. Dia menetapkan apapun sesuai Yang Dia kehendaki. Karena itu, untuk menutup celah terjadinya kesyirikan, atau keyakinan yang lebih parah, islam mengajarkan agar kita mengembalikan setiap kejadian kepada Allah.
Dan jika itu bentuknya musibah, kita perlu ingat bahwa itu semua disebabkan dosa dan maksiat yang diperbuat manusia.
Ada satu ayat yang sering didengungkan ketika terjadi musibah. Itulah firman Allah di surat Ar-Rum:
ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ
“Telah nampak kerusakan di daratan dan di lautan, disebabkan perbuatan tangan-tangan manusia. Agar Allah merasakan sebagian dari perbuatan yang mereka lakukan, supaya mereka kembali.” (QS. Ar-Rum: 41).
Ada satu hal yang telah menjadi mindset hampir semua orang terkait ayat ini, tafsir ‘perbuatan tangan-tangan manusia’ dipahami hanya terbatas pada sikap manusia yang tidak ramah terhadap lingkungan. Mereka menyimpulkan bahwa banjir, gempa bumi, tanah longsor, atau bencana apapun bentuknya, disebabkan sikap manusia yang tidak disiplin dalam mengelola lingkungan.
Di saat banjir mulai melanda, rame-rame orang menyalahkan buang sampah sembarangan, infrastruktur yang kurang diperhatikan pemerintah, eksploitasi alam yang tidak terkontrol, dst…
Namun, kita perlu sadar, ternyata sebab utama bencana alam, tidak hanya dalam bentuk lahiriyah sebagaimana anggapan di atas. Ada sebab terpenting yang ternyata belum dipahami kebanyakan orang. Sebab itu adalah maksiat.
Perbuatan maksiat dan kedurhakaan kepada Sang Pencipta, merupakan sebab terbesar Allah mendatangkan bencana alam. Dosa dan maksiat adalah sebab terbesar Allah mendatangkan banjir. Itulah tafsir yang dipahami oleh para sahabat ulama masa silam terhadap surat Ar-Rum di atas.
Berikut diantara tafsir mereka,
At-Thabari menyebutkan ketarangan dari Al-Hasan Al-Bashri ketika menafsirkan ayat ini,
أفسدهم الله بذنوبهم، في بحر الأرض وبرها بأعمالهم الخبيثة
“Allah menghancurkan mereka disebabkan dosa mereka, berupa kerusakan di daratan maupun dilautan, disebabkan perbuatan buruk mereka..” (Tafsir At-Thabari, 20/108).
As-Suyuthi menyebutkan keterangan dari Abu Bakr bin Ayyasy, ketika beliau ditanya tentang ayat ini, beliau berkomentar,
إِن الله بعث مُحَمَّدًا إِلَى أهل الأَرْض وهم فِي فَسَاد فأصلحهم الله بمحمدا صلى الله عَلَيْهِ وَسلم فَمن دَعَا إِلَى خلاف مَا جَاءَ بِهِ مُحَمَّد صلى الله عَلَيْهِ وَسلم فَهُوَ من المفسدين فِي الأَرْض
“Sesungguhnya Allah mengutus Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam ke penduduk bumi ketika mereka dalam kondisi rusak (masa jahiliyah). Kemudian Allah memperbaiki mereka dengan mengutus Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Siapa yang mengajak kepada perbuatan yang bertentangan dengan apa yang dibawa oleh Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, berarti dia termasuk orang yang berbuat kerusakan di muka bumi.” (Ad-Dur Al-Mantsur, 3/477).
Dikisahkan oleh Shofiyah radhiyallahu ‘anha, tentang gempa yang terjadi di zaman Umar radhiyallahu ‘anhu,
“Pernah terjadi gempa bumi di Madinah pada masa Umar radhiyallahu ‘anhu, sehingga beberapa pagar roboh, lalu Umar berkhotbah:
أيها الناس ، ما هذا ؟ ما أسرع ما أحدثتم . لئن عادت لا تجدوني فيها
Wahai sekalian manusia, apa yang terjadi? Betapa cepatnya maksiat yang kalian lakukan. Jika terjadi gempa bumi lagi, kalian tidak akan menemuiku lagi di Madinah.” (HR. Baihaqi dalam Sunan-nya (3/342), Ibnu Abi Syaibah dalam al-Mushonnaf (2/473) dengan sanad yang shahih).
Gempa itu belum pernah terjadi di masa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Umar khawatir, dia juga tertimpa sebab maksiat yang dilakukan manusia. Beliau mengancam, jika terjadi gempa yang kedua, beliau akan keluar madinah.
Setelah memahami hal ini, dan dengan adanya musibah, selayaknya kita berusaha untuk semakin dekat dengan Allah. Memohon ampunan kepada-Nya seraya berharap agar Dia segera melepaskan kaum muslimin dari musibah ini.
قُلْ هُوَ الْقَادِرُ عَلَى أَنْ يَبْعَثَ عَلَيْكُمْ عَذَاباً مِنْ فَوْقِكُمْ أَوْ مِنْ تَحْتِ أَرْجُلِكُمْ أَوْ يَلْبِسَكُمْ شِيَعاً وَيُذِيقَ بَعْضَكُمْ بَأْسَ بَعْضٍ انْظُرْ كَيْفَ نُصَرِّفُ الْآياتِ لَعَلَّهُمْ يَفْقَهُونَ * وَكَذَّبَ بِهِ قَوْمُكَ وَهُوَ الْحَقُّ قُلْ لَسْتُ عَلَيْكُمْ بِوَكِيلٍ * لِكُلِّ نَبَأٍ مُسْتَقَرٌّ وَسَوْفَ تَعْلَمُونَ
Katakanlah: “Dialah yang berkuasa untuk mengirimkan azab kepadamu, dari atas kamu atau dari bawah kakimu atau Dia mencampurkan kamu dalam golongan-golongan (yang saling bertentangan) dan merasakan kepada sebahagian kamu keganasan sebahagian yang lain. Perhatikanlah, betapa Kami mendatangkan tanda-tanda kebesaran Kami silih berganti agar mereka memahami(nya)”. Dan kaummu mendustakannya (azab) padahal azab itu benar adanya. Katakanlah: “Aku ini bukanlah orang yang diserahi mengurus urusanmu”. Untuk setiap berita (yang dibawa oleh rasul-rasul) ada (waktu) terjadinya dan kelak kamu akan mengetahui.” (QS. Al-An’am: 65 – 67)
Allahu a’lam.


***

Sudah jelas nyata terlihat dan menyaksikannya sendiri dihadapan mata masing-masing pandangan umat Manusia, bahwa  Dunia Fhana ini sering kali terjadi Suatu Bencana Alam yg tak terduga-duga terjadi pada  Tanggal  Bulan Tahun tertentu mulai dari sebelumnya dan sesudahnya. Itu lah yg dinamakan Kiamat Sugra (Kiamat Peringatan)  untuk seluruh Umat Manusia di Penjuru Dunia.


Jika masih ada lagi di Tahun-Tahun tertentu Kedepannya terjadi suatu Kiamat Sugra,   berarti Dunia Fhana ini tidak akan lama lagi akan mengalami Kiamat Kubro (Kiamat Pemusnahan)  seluruh Alam Semesta dan isi-Nya.     tentu nya tidak akan ada lagi Alam Kehidupan Dunia.  yang ada hanya lah  Alam Akherat (Alam Surga dan Alam Neraka)    Pasti.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar